07 September 1997

Deus ibi est

Pagi sampai siang ini aku bekerja di danau St. Etienne. Senang sekali rasanya, udara segar, dan matahari bersinar terang. Sayup-sayup kudengar suara bebek, entah kenapa tiba-tiba aku ingat film kartun : donal duck yang bawel dan mengundang tawa itu.


Dalam keasyikan suasana tersebut aku ingat “interview with Br. Roger” hari Sabtu malam yang lalu, setelah selama 4 hari beliau tidak berada bersama dengan kami dalam doa bersama di Taize. Ternyata sangat berat juga bagi beliau untuk meninggalkan Taize. Tapi bagi Br. Roger itu bukanlah masalah untuk menghabiskan waktu bersama dengan Maria Sonali seorang gadis berusia 21 tahun yang diberikan oleh Tuhan kepada komunitas lewat Mother Theresa.


Saat itu juga kembali aku terkenang akan berita duka yang kudengar tentang kepergian “mother of love: Theresa” pada hari Jumat yang lalu tanggal 5 September. Dunia telah kehilangan seorang “bunda kasih” yang menghabiskan hidupnya untuk mewartakan kasih Allah kepada dunia lewat Calcuta.


Ternyata berita duka itu yang telah membuat seorang temanku dari Pakistan “berwajah lain” ketika Jumat malam yang lalu aku bertemu dia di La morada sehabis Evening Prayer.


Minggu ini dunia tersentak dengan meninggalnya 2 tokoh besar dunia, Lady Diana dan Mother Theresa. Keduanya adalah “pejuang cinta”, tapi hanya Tuhan saja yang tahu apa di balik semua yang telah mereka lakukan.


Aku tidak bisa mengerti bagaimana Mother Teresa bisa menghabiskan seluruh hidupnya dengan membagikan cinta. Apakah itu pemberian Tuhan kepadanya secara istimewa? Atau sebenarnya juga merupakan pemberian Tuhan kepada semua orang? Itulah pertanyaan terbesar dalam diriku ketika aku diperhadapkan pada pilihan: mengikut Yesus, berarti hidup dengan cinta dan kasih kepada semua orang. Ubi Caritas et amor, ubi caritas Deus ibi est. Where there is charity, selfless love. Where there is charity, God is truly there. Lagu itu memberiku sedikit “titik terang”, mungkin cinta kepada diri sendiri itu telah mengaburkan benih-benih cinta yang sebenarnya Tuhan berikan kepada semua orang, ya..kepada semua orang. Bukankah semua orang diciptakan dengan citra Allah?

Tidak ada komentar: