01 Oktober 1997

Tak Terkatakan

Kemarin malam aku tidak bisa tidur dengan nyenyak, karena hari ini aku harus meninggalkan Taize. Kereta api dari Macon akan berangkat pukul 06.27 ke Lyon. Br. Jang mengatakan bahwa mobil komunitas akan siap pukul 05.30. Karena tidak bisa tidur pukul 04.30 pagi aku nekad mandi, 45 menit kemudian aku bangunkan Julius yang nampaknya tidak “kuat” bangun. Lalu ke kamar Michael dan Bas untuk “say goodbye” dan memberi sedikit sovenir. Nampaknya pukul 05.15 Br. Jang sudah siap di kamarku sambil membantu membereskan barang-barangku. Pukul 05.25 aku berangkat diantar Br. Jang ke Macon. Dalam perjalanan Br. Jang bertanya apakah Pak Gerrit akan menjemputku, dengan nada sedikit malas akau menjawab: “tidak tahu!”. Rupanya Br. Jang tahu suasana hatiku yang tidak menentu. Disatu sisi “ingin pulang”, tapi di sisi yang lain berat rasanya untuk meninggalkan Taize, sehingga Br. Jang menghiburku dengan mengatakan: “Semua orang yang pernah ke Taize pasti pernah mengalaminya!”